Jangan pegang-pegang! bukan muhrim

Tuesday, January 7, 2014

Jangan pegang-pegang! bukan muhrim

Awal carita KORBAN SYARIAH

"Jangan Pegang-pegang! Bukan Muhrim"

Cerita ini berawal ketika saya akan menjenguk temen kampus (wanita) yg sedang sakit di RSI Jemur Sari Surabaya. Waktu itu saya masih dalam masa-masa LUGU (lucu dan guwoblog). Saya dan temen2 datang ke RSI bebarengan semua temen diajak baik cewek maupun cowok. Saya dan temen2 sudah tiba diparkiran RSI sore hari yah sekitar jam 3-an klu gak salah. Sambil nunggu temen2 yg belum datang kamin sholat dulu di mushola RSI,
setelah selesai sholat ashar dan temen2 sudah lengkap kami pun segera berangkat kekamar yg dituju, sambil berjalan menyusuri lorong rumah sakit kami pun bercanda-an, kami berjalan selorong baik cewek maupun cowok, lama bercanda ketawa-ketiwi gak terasa saya kebablasan sampai-sampai gak sengaja tangan saya nepuk pundak temen cewek di sebelahku, ya mungkin sudah kebiasaan, hehehe.... Secara sepontan Dia berkata:

Temen Cewek: "ojo ndemek-ndemek! Bukan Muhrim" (bhs.ind.:jangan pegang-pegang! Bukan Muhrim)

Saya: "yo sepurane, aku gak sengojo, mandak ngunu ae" (bhs.ind.:"iya maaf, aku gak sengaja, cuma gitu aja")

waktu itu saya tidak sengaja menepuk pundaknya, setelah percakapan singkat itu suasana jadi hening sampai ketemu kamar yg dituju dimana temen saya dirawat.

Cerita Korban Syariah kali ini bukan itu titik puncak cerita ini, melainkan setelah ini. Diatas adalah cerita ditahun 2011 dan ini kenyataan ditahun 2012-sekarang cewek yg bilang Bukan Muhrim itu sekarang malah pacaran dengan teman sekelas, sering boncengan, dan bilangnya ta'aruf. Trus kenapa Syariahnya berlaku hanya untuk saya aja, pacarnya juga Bukan Muhrimnya juga kan? itulah sebabnya saya mencetuskan kata Korban Syariah

Hikmah dari cerita ini: Saya setuju bahkan setuju banget klu temen2 sangat menaati syariat, tp saya minta tolong pertahankan kata2 dan keyakinan yang sudah ada, jangan berubah ketika melihat dunia, karena itu akan menyebabkan korban syariah berikutnya.